Dragon Lady 95 Bahasa Indonesia Batoto Indonesia

Dragon Lady 95 Bahasa Indonesia Batoto Indonesia

Tickle the dragon's tail

Pertama ada idiom tickle the dragon's tail. Jangan makanan idiom ini dengan menggelitik ekor naga, ya. Maksud sebenarnya dari idiom ini adalah menyulut emosi seseorang atau dengan kata lain melakukan hal yang berbahaya.

Misalnya, kamu sudah tahu sifat seseorang itu pemarah, tetapi malah dipancing lagi. Atau, ketika kamu mencoba hal-hal yang beresiko, bisa juga gunakan idiom ini, ya.

Contoh penggunaannya bisa dipahami dari kalimat ini.

You know dad has a temper, so why are you antagonizing him? Stop tickling the dragon's tail unless you want to be grounded for weeks!

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Dragon Lady biasanya adalah stereotipe wanita Asia Timur dan terkadang Asia Selatan sebagai wanita yang kuat, culas, mendominasi, atau misterius.[1] Asal muasal dan penggunaan istilah tersebut adalah orang Barat, bukan Tionghoa. Terinspirasi dari karakter yang diperankan oleh aktris Anna May Wong,[2] istilah tersebut datang dari peran perempuan jahat dalam strip komik Terry and the Pirates.[1][2] Sejak itu, istilah tersebut ditujukan kepada wanita orang Asia Asia berkuasa dan sejumlah aktris film ras Asia. Stereotipe tersebut telah menggelembung dalam jumlah besar pada kesusastraan sosiologi. "Dragon Lady" terkadang ditujukan kepada orang-orang yang hidup sebelum istilah tersebut menjadi bagian dari slang Amerika pada 1930an. Istilah tersebut juga merujuk kepada orang berkuasa manapun selain wanita, biasanya dalam ejekan mode.

Stereotype and stock character

Dragon Lady is usually a stereotype of certain East Asian and occasionally South Asian and/or Southeast Asian women as strong, deceitful, domineering, mysterious, and often sexually alluring.[1][2] Inspired by the characters played by actress Anna May Wong,[3] the term comes from the female villain in the comic strip Terry and the Pirates.[1][3] It has since been applied to powerful women from certain regions of Asia, as well as a number of Asian and Asian American film actresses. The stereotype has generated a large quantity of sociological literature. "Dragon Lady" is sometimes applied to persons who lived before the term became part of American slang in the 1930s. "Dragon Lady" is one of two main stereotypes used to describe women, the other being "Lotus Blossoms". Lotus Blossoms tend to be the opposite of the Dragon Lady stereotype, having their character being hyper-sexualized and submissive. Dragon Lady is also used to refer to any powerful but prickly woman, usually in a derogatory fashion.[1]

Although sources such as the Oxford English Dictionary[4] list uses of "dragon" and even "dragoness" from the 18th and 19th centuries to indicate a fierce and aggressive woman, there does not appear to be any use in English of "Dragon Lady" before its introduction by Milton Caniff in his comic strip Terry and the Pirates. The character first appeared on December 16, 1934, and the "Dragon Lady" appellation was first used on January 6, 1935.[5] The term does not appear in earlier "Yellow Peril" fiction such as the Fu Manchu series by Sax Rohmer or in the works of Matthew Phipps Shiel such as The Yellow Danger (1898) or The Dragon (1913). However, a 1931 film based on Rohmer’s The Daughter of Fu Manchu, titled Daughter of the Dragon, is thought to have been partly the inspiration for the Caniff cartoon name.[3] Wong plays Princess Ling Moy, a version of Fu Manchu's daughter Fah Lo Suee.[6]

Sejarah pemilihan nama-nama tokoh Dragon Ball Z

Additional Milton Caniff bibliography

Terdapat banyak sekali jenis makhluk di bumi saat ini. Termasuk makhluk mitologi seperti naga yang muncul di berbagai literasi peradaban manusia Nah, belajar idiom dalam bahasa Inggris juga bisa pakai kata naga, lho.

Salah satu makhluk yang ada idiomnya adalah naga atau dragon. Ya, dengan mengelompokkan idiom yang sama-sama pakai kata dragon akan lebih mudah dihafal.

Yuk, langsung aja pahami lima idiom bahasa Inggris pakai kata dragon ini!

Tokoh-tokoh Dragon Ball

Dragon Ball Z dimulai pada saat setelah "timejump" yaitu tepatnya setalah Goku menjadi remaja/dewasa. Pertama kali terlihat pada pertandingan Tenka Ichi Budokai. Bertemu lagi dengan Chi-Chi yang pada masa kecil berjanji untuk menikah. Singkat ceritanya finalnya adalah Piccolo muda melawan Goku. Setelah Goku mengalahkan Piccolo, dia lalu memulai keluarga dengan Chi-Chi.

Tenkaichi Budokai adalah pertarungan bela diri sejagat. yang diadakan 5 tahun sekali (kemudian menjadi 3 tahun sekali). Peserta datang dari berbagai jenis ras yang ada di dunia Dragon Ball. Peserta juga datang dengan bermacam macam tujuan, ada yang ingin menguji sejauh mana kemampuan bertarungnya, ada yang berharap pada uang yang didapat, ada yang memang bertujuan untuk menghabisi lawannya.

Goku yang telah berkeluarga, memiliki seorang anak yang bernama Gohan, nama ini diambil dari mendiang kakek Goku. Ketika Goku yang sedang mengajak Gohan mampir di Kame House, tiba-tiba bumi dikejutkan kedatangan bangsa Saiya yang bernama Raditz, akhirnya diketahui bahwa dia adalah kakak kandung Goku. Dia menceritakan asal usul Goku yang ternyata berasal dari planet Vegeta, sekaligus nama aslinya, Kakarot.

Tujuan Goku dikirim ke bumi adalah untuk memusnahkan penduduk bumi yang kemudian planet Bumi akan dikuasai oleh bangsa Saiya. Karena menolak melaksanakan perintah kakaknya, Raditz menyandera Gohan. karena piccolo juga di hajar oleh Raditz maka piccolo pun bergabung dengan Goku. Akhir pertarungan Goku tewas berkorban bersama Raditz. Namum sebelum mati, melalui scouter Raditz memberitahukan kepada dua orang bangsa Saiya lainnya yang akan datang ke Bumi setahun mendatang. Scouter adalah alat canggih berbentuk kacamata, yang digunakan untuk berkomunikasi oleh para Saiya, dan juga mampu untuk mendeteksi level tarung seseorang.

Piccolo lalu mengambil Gohan untuk dilatih menghadapi bangsa Saiya yang akan datang tersebut. Dia melatih Gohan tanpa belas kasihan. Akhirnya tiba saat penentuan. Sementara itu Goku berlatih di dunia orang mati bersama King Kai, agar bisa menghadapi musuh berikutnya.

Setelah pertempuran dengan Vegeta dan Nappa di bumi, yang memakan korban para Z-fighters, temasuk Piccolo, maka Dragon Ball pun turut musnah. Setelah berdiskusi dengan King Kai, diketahui bahwa di planet Namek, planet asal dari Piccolo masih terdapat spesies bangsa Namek yang masih hidup dan berkembang. Dengan demikian para Z-fighters berharap ada Dragon Ball di planet tersebut dan berangkat dengan pesawat luar angkasa bangsa namek asli yang membutuhkan waktu sekitar 3 bulan untuk sampai ke planet Namek. Setelah sampai di planet Namek, planet itu ternyata sudah dijajah oleh Frieza dan kroni-kroninya yang mempunya power level jauh lebih kejam dan lebih kuat dari Vegeta. Bahkan alat komunikasi dan pesawat luar angkasa mereka dihancurkan.

Sementara itu di Bumi, Goku yang masih terbaring di rumah sakit, mendapat kunjungan dari Yajirobe yang memberikan kacang ajaib yang disebut kacang Senzu yang berkhasiat tidak hanya mengenyangkan saja tetapi dapat menyembuhkan segala macam penyakit, patah tulang, pendarahan dalam, patah leher, kejang kejang, pegel linu dan masuk angin dengan seketika. Setelah sembuh segera ia menyusul Bulma, Gohan dan Krillin yang telah berangkat lebih dahulu dengan pesawat lebih canggih yang dibuat berdasarkan pesawat bangsa Saiya, hanya membutuhkan waktu sekitar 1 bulan. Dalam perjalanannya Goku berlatih di dalam pesawatnya yang telah dilengkapi mesin gravitasi x 100 oleh bantuan Dr. Briefs (ayahnya Bulma).

Dalam pertengahan cerita, Vegeta terpaksa bergabung dengan Z-fighters demi mengalahkan Frieza. Namun akhirnya tewas oleh Frieza, setelah ia menceritakan legenda Super Saiyan kepada Goku. Akhir cerita, Goku akhirnya berubah menjadi Super Saiyan namun hanya sekejap karena pada saat pertarungan berakhir, ternyata planet Namek meledak hancur berkeping-keping.

Setelah planet Namek meledak. Mendadak Z-fighters dikejutkan oleh kedatangan seorang pemuda yang menghabisi Frieza dengan wujud Super Saiyan. Bahkan lebih mengejutkan ia mengatakan bahwa Goku masih hidup dari ledakan di planet Namek.

Setelah menanti selama 3 jam, akhirnya Goku sampai di bumi, dan si pemuda misterius itu mengungkapkan (hanya kepada Goku) bahwa ia adalah pemuda dari masa depan yang bernama Trunks. Ia mengatakan bahwa pada waktu XXX akan muncul dua androids yang sangat hebat dan sadis yang membuat masa depan seperti neraka, bahkan dalam wujud Super Saiyan sekalipun mereka tidak tertandingi dan membunuh seluruh Z-fighters. Ia bercerita bahwa Goku pada masa depan bukanlah terbunuh oleh android melainkan oleh suatu penyakit. Demi mencegah masa depan yang dialaminya, Trunks memberikan obat dari masa depan yang mengakibatkan dunia paralel.

Dari garis waktu yang menyimpang tersebut, muncul lagi dua android yang tidak diketahui, yaitu Android #19 dan Android #20 (Dr. Gero) yang memiliki dendam kepada Goku karena pada waktu kecil, Goku telah menghancurkan Red Ribbon Army (Tentara Pita Merah). Mereka sangatlah kuat. Android #20 nyaris membunuh Yamcha dengan menyerap habis energinya.Tetapi bisa diselamatkan dengan kacang senzu. Sementara Goku memulai pertarungannya dengan Android #19. Tetapi Android #19 lebih kuat dari Goku. Goku hampir terbunuh sama halnya dengan Yamcha. Akan tetapi, tiba-tiba penyakit jantung yang pernah diceritakan oleh trunks menyerang Goku lebih awal dari yang diperkirakan. Yamcha langsung membawa dan merawat Goku.

Vegeta yang baru saja berlatih di luar angkasa pulang kembali ke bumi dengan kemampuan barunya untuk menjadi super saiya-jin. Ia mengalahkan Android #19 dengan menggunakan jurus Big Bang Attack. Android #20 yang sudah hampir terkalahkan dan terbongkar identitasnya, Kembali ke laboratoriumnya yang terletak di gunung utara untuk mengaktifkan kembali Android #17 dan Android #18. Inilah android yang pernah diceritakan oleh Trunks. Tetapi, mereka lebih kuat dari perkiraan Trunks.Tapi bukan android lah yang menjadi permasalahan, melainkan sebuah robot organik yang bernama Cell. Cell belum sekuat yang dikira, sampai akhirnya di pertengahan cerita, Cell menyedot android 17 dan 18 dan berubah menjadi Cell dalam bentuk yang sempurna.

Diawali dengan pertandingan bela diri sejagat yang kembali diadakan. Kejuaraan ini diikuti oleh Goku yang sengaja datang dari alam orang mati, Gohan yang menyamar menjadi Great Saiyaman, Vegeta, Piccolo, Krillin, dan lain-lainnya. Hanya Yamcha dan Tien serta Master Roshi yang tidak ikut pertandingan.

Pada saat pertandingan, ternyata ada kejadian di mana lawan tarung Gohan memintanya berubah menjadi Super Saiyan. Ketika berubah menjadi Super Saiyan tiba tiba Gohan disergap oleh dua orang suruhan Babidy. Kedua orang tersebut ditugaskan untuk mencari energi yang besar, yang diperlukan untuk membangkitkan Buu. Monster yang berabad-abad lalu pernah nyaris menghancurkan alam semesta.

Setelah Buu terbebas dari sangkarnya, dengan serta merta tidak ada yang bisa menandinginya. bahkan Vegeta yang sengaja meledakkan energi dalam tubuhnya, hanya mengakibatkan kematiannya saja, dengan Buu tetap bisa hidup.

Gohan yang disangka sudah tewas dalam pertempuran melawan Buu, ternyata berhasil diselamatkan King Kai ke alam Kaioo. Di sana ia berlatih untuk bisa mengalahkan Buu. Sementara Goku yang hanya punya waktu terbatas (karena datang dari alam orang mati) mengajarkan fusion kepada Trunks dan Goten setelah menyadari kekuatan yang dimiliki anak-anak tersebut jika bergabung ada kemungkinan bisa mengalahkan Buu.

Dan dalam pertarungan melawan Buu untuk kesekian kalinya, akhirnya berhasil dimusnahkan dengan jurus Spirit Bomb yang dilemparkan Goku. Namun dalam versi resminya, adalah Mr. Satan (biasa juga disebut Hercule) yang dianggap menyelamatkan bumi, sekali lagi.

Sow the dragon's teeth

Pernah dalam situasi tidak sengaja melakukan kesalahan yang berakibat fatal? Nah, idiom sow dragon's teeth ini bisa digunakan dalam situasi tersebut. Jadi, idiom ini bukan berarti menabur gigi naga, ya!

Sebagai contoh, kamu sedang mengadakan acara. Kemudian tidak sengaja temanmu mengajak orang lain yang kamu benci. Nah, dalam situasi tersebut gunakanlah idiom ini.

Agar lebih paham, perhatikan contoh penggunaannha berikut.

A: "Why did you invite Joe, my sworn enemy, to this party?"

B: "Listen, if I had known that I would be sowing dragon's teeth by inviting Joe, I never would have done it!"

Idiom here be dragons secara harfiah memang dapat diartikan, di sini ada naga. Namun, makna yang dimaksud dari idiom ini adalah situasi atau kondisi yang tak disangka ternyata berbahaya.

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Lebih tepatnya kamu dalam situasi masalah besar yang tak pernah terpikirkan. Misalnya, kamu tidak menyangka akan mengalami kecelakaan atau bahkan kebangkrutan.

Contoh penggunaannya seperti kalimat di bawah ini.

We're in uncharted territory in the wake of the economic crisis. For many people, the new motto over the next few years will be "here be dragons."

Baca Juga: 6 Idiom Bahasa Inggris dengan Kata Bear, Tahu Arti Lady Bear?

Siapa yang pernah mencium nafas naga? Nah, nafas naga ini dalam idiom bahasa Inggris dianalogikan sebagai napas yang bau busuk. Idiomnya yang bisa digunakan untuk hal tersebut adalah dragon breath.

Misalnya, saat kamu baru saja bangun tidur, lalu mencium bau tidak sedap di mulut. Atau saat ada teman yang mulutnya bau setelah makan makanan seperti jengkol dan petai. Gunakan idiom ini saat di kondisi tersebut.

Contoh penggunaannya seperti kalimat berikut.

My date was really attractive and very funny, but good lord, she had horrible dragon breath.

Perempuan naga mungkin yang terlintas saat membaca idiom dragon lady. Namun, apa, sih, sebenarnya makna dari idiom tersebut? Naga identik dengan besar, berani dan kuat. Nah, perempuan yang dijuluki seperti naga adalah mereka yang punya sifat itu.

Misalnya ada perempuan yang berani untuk mendominasi laki-laki sekali pun. Perempuan yang tak kenal rasa takut dan suka berkuasa. Nah, gunakan idiom ini pada perempuan seperti itu, ya.

Supaya lebih paham, perhatikan contoh kalimat di bawah ini.

My uncle is married to a real dragon lady—all she does is yell at him and boss him around.

Itulah lima idiom bahasa Inggris yang pakai kata dragon. Wah, siapa sangka kalau naga juga bisa buat belajar idiom, ya. Jangan lupa praktikkan!

Baca Juga: 6 Idiom Bahasa Inggris dengan Kata Rabbit, Ada Down the Rabbit Hole

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Dari Wikikamus bahasa Indonesia, kamus bebas

Dragon Ball (ドラゴンボール, Doragon Bōru) adalah sebuah manga dan anime karya Akira Toriyama dari tahun 1984 sampai 1995. Albumnya terdiri dari 42 buku dan di Indonesia diterbitkan oleh Elex Media Komputindo. Sebelumnya Dragon Ball juga pernah diterbitkan oleh Rajawali Grafiti.

Manga Dragon Ball terdiri dari dua pembagian utama, tetapi dalam pembagian tersebut masih bisa dibagi-bagi lagi yaitu:

Dragon Ball bercerita tentang seorang bocah bernama Goku yang hidup di tengah gunung sendirian. Dia lalu bertemu dengan Bulma, seorang gadis muda genius, yang berusaha mengumpulkan 7 bola ajaib yang katanya bisa mengabulkan semua keinginan. Bola-bola tersebut dinamakan Dragon Ball.

Keterangan: Dragon Ball adalah 7 buah bola kristal yang tersebar di seluruh dunia, bola tersebut berwarna jingga yang terdapat pola bintang di dalamnya, apabila seseorang berhasil mengumpulkan 7 buah Dragon Ball maka akan muncul sebuah dewa naga yang mampu mengabulkan sebuah permintaan apa saja, bahkan termasuk menghidupkan orang mati.

Dalam perjalanannya bersama Bulma mencari Dragon Ball, Goku harus berhadapan dengan banyak rintangan, salah satunya adalah dari Tentara Pita Merah. Kelompok ini mempunyai keinginan yang sama dengan Goku dan Bulma.

Terry and the Pirates

Terry and the Pirates was an action-adventure comic strip created by cartoonist Milton Caniff. Joseph Patterson, editor for the Chicago Tribune New York Daily News Syndicate, hired Caniff to create the new strip, providing Caniff with the idea of setting the strip in the Orient. A profile of Caniff in Time recounts the episode:

Patterson... asked: "Ever do anything on the Orient?" Caniff hadn't. "You know," Joe Patterson mused, "adventure can still happen out there. There could be a beautiful lady pirate, the kind men fall for." In a few days Caniff was back with samples and 50 proposed titles; Patterson circled Terry and scribbled beside it and the Pirates.[7]

Caniff's biographer R. C. Harvey suggests[5] that Patterson had been reading about women pirates in one of two books (or both) published a short time earlier: I Sailed with Chinese Pirates by Aleko Lilius[8] and Vampires of the Chinese Coast by Bok[9] (pseudonym for unknown). Women pirates in the South China Sea figure in both books, especially the one by Lilius, a portion of which is dedicated to the mysterious and real-life "queen of the pirates" (Lilius’ phrase), named Lai Choi San (Chinese: 來財山). "Lai Choi San" is a transliteration from Cantonese, the native language of the woman, herself—thus, the way she pronounced her own name. Caniff appropriated the Chinese name, Lai Choi San, as the "real name" of his Dragon Lady, a fact that led both Lilius and Bok to protest.[10] Patterson pointed out that both books claimed to be non-fiction and that the name belonged to a real person; thus, neither the fact of a woman pirate nor her name could be copyrighted. (Neither Bok nor Lilius had used the actual term "Dragon Lady".) Sources are not clear on whether it was Patterson or Caniff who coined that actual term, though it was almost certainly one of the two.

Since the 1930s, when "Dragon Lady" became fixed in the English language, the term has been applied countless times to powerful East, Southeast and South Asian women, such as Soong Mei-ling, also known as Madame Chiang Kai-shek, Madame Nhu of Vietnam, Devika Rani of India, and to any number of Asian or Asian American film actresses. That stereotype—as is the case with other racial caricatures—has generated a large quantity of sociological literature.

Today, "Dragon Lady" is often applied anachronistically to refer to persons who lived before the term became part of American slang in the 1930s. For example, one finds the term in recent works about the "Dragon Lady" Empress Dowager Cixi (Empress Dowager Tzu-hsi; Chinese: 慈禧太后; pinyin: Cíxī Tàihòu; Wade–Giles: Tz'u2-hsi1 T'ai4-hou4), who was alive at the turn of the 20th century,[11] or references to Chinese-American actress Anna May Wong as having started her career in the 1920s and early 1930s in "Dragon Lady" roles.[12] In both these cases, however, articles written in the early 1900s about the Empress Dowager or reviews of Wong’s early films such as The Thief of Bagdad (1924) or Daughter of the Dragon (1931)—reviews written when the films appeared—make no use of the term "Dragon Lady".[13] (One writer, however, did refer to the Empress Dowager as "a little lady Bismarck.")[14] Today’s anachronistic use of "Dragon Lady" in such cases may lead the modern reader to assume that the term was in earlier use than appears to be the case.

Anna May Wong was the contemporary actress to assume the Dragon Lady role in American Cinema[15] in the movie Daughter of the Dragon, which premiered in 1931.[16] Josef von Sternberg's 1941 The Shanghai Gesture contains a performance by Ona Munson as 'Mother' Gin Sling, the proprietor of a gambling house, that bears mention within presentations of the genre. Contemporary actresses such as Michelle Yeoh in Tomorrow Never Dies may be constrained by the stereotype even when playing upstanding characters.[15] These actresses portrayed characters whose actions are more masculine, sexually promiscuous, and violent.[15] Lucy Liu is a 21st century example of the Hollywood use of the Dragon Lady image, in her roles in Charlie’s Angels, Kill Bill, and Payback. Other American or British films in which Asian women are hyper-sexualized include The Thief of Baghdad, The Good Woman of Bangkok, and 101 Asian Debutantes, where Asian women are portrayed as prostitutes. Miss Saigon is an American musical with examples of this as well.

Dragon Lady characters are visually defined by their emphasis on "otherness" and sexual promiscuity. An example of headwear for Dragon Lady costumes is the Hakka hat or other headdresses with eastern inspiration.[17] For body wear, traditionally Dragon Ladies have been put in sexualized renditions of the cheongsam or kimono. Examples of this in The World of Suzie Wong include Nancy Kwan's character in cheongsam that accentuates her hips and breasts.[17]